Wednesday, October 26, 2011

Tiga Kali Seminggu


Dalam beberapa catatan, T.S Elliot ada menyebut, kematangan dan keintelektual seseorang penulis adalah bilamana dia tidak melihat— atau mendedah—dirinya sendiri sebagai individu. Sebaliknya apa yang terlihat dalam dirinya sendiri adalah suatu suara kelompok masyarakat dari dekadnya.

Dia tidak lagi berbicara atau mempertanyakan kekacauan emosinya, bahkana dia menjadikan diri—dan sekeliling—sebagai suatu asas pemikiran, realiti, dan ‘jalan-jalan’ penyelesaian untuk masyarakat sekitar.

Inilah, apa yang saya kesani dalam tulisan-tulisan Faisal Tehrani lewat kumpulan cerpennya ‘Tiga Kali Seminggu’.

Untuk karya Faisal Tehrani kali ini, beliau memperlihatkan kematangan hasil tulisnya sebagai pemikir, perenung, sekaligus ‘penyelesai’ bagi sesuatu kekaburan yang jarang-jarang dapat dibaca oleh orang sekeliling.

Rugi sesiapa yang tidak memiliki naskhah ini.

1 comment:

Anonymous said...

suatu komen yang menarik - menarikkan diri ini juga untuk mencatat sesuatu di sini... hee.. bukan sebagai penilai tapi pemerhati sesekali'...

tahniah, saya kira anda juga salah- seorang yang tergolong di antaranya,,, sukar untuk menemukan orang yang boleh membaca apa yang tersirat dari yang tersurat!!

smile~