Monday, July 14, 2014

Dunia Mimpi Akira Kurosawa


Ketika Akira menjelaskan Dreams (1990) adalah himpunan siri-siri mimpi dari pengalaman peribadinya yang panjang, saya tidak mempercayainya seluruhnya. Dreams, serasa saya, masih tidak mewakili "dunia mimpi" secara yang benar. Ia masih terlalu optimistik —  lebih hampir kepada pengharapan yang sedar.

Pengalaman mimpi adalah suatu pengalaman surrealis, tak berdasar, dan tak bersempadan. Mulanya hampir tak jelas, dan seisi perjalanannya mencapah dan menerawang tanpa logika, dan tiada pengakhiran yang dapat diteka apalagi mampu dituju secara sedar. Dreams tidak memiliki ini sepenuhnya. Atau, barangkali ini memang disengajakan? — kerana mungkin ia menginginkan ceritanya lebih berarah, terancang, dan tidak menyesatkan.

Maka, Dreams secara nyata, adalah tentang mimpi manusia sebagai sebuah impian; impian kedamaian; impian untuk mencapai tujuan akhir; impian memiliki alam sekitar yang nyaman, yang terpelihara dari arus kemodenan. Inilah "mimpi-mimpi" Akira — suara harapannya sendiri. Dan, harapan peribadi inilah yang ingin ia serapkan dalam dunia mimpi yang kacau dan melampaui batas logika.

Juga, sesalan-sesalan yang tidak pernah dapat diselesaikan dalam dunia kita yang nyata.


No comments: